Senin, 28 Desember 2020

 Hai mbak Alit.


Sudah berapa lama ya kita kenal.

Hmmm, sejak Februari 2018 ya kalau tidak salah.

Aku masih inget banget itu, pas baru diminta ke ruangan Mbok e lalu ngeliat ruang sebelah dibalik kaca. Ada seorang wanita yang mondar mandir ke sana kemari. Entah lagi ngapain. Kebayang aja oh dia mungkin bakal jadi rekan kerja ku.

Ga pernah sekalipun terpikir, kalau ternyata dirimu bener-bener seorang wanita yang setrong banget. Awalnya aku ragu, apakah pekerjaan di PME akan berjalan mulus, ilmu kuliahku akan bisa kupakai, dan lain sebagainya. Sampai akhirnya aku menjalaninya bersamamu.

Hiruk pikuk pekerjaan, naik turun tegangan tinggi dan tingkat kadar emosi yang fluktuatif, hampir selalu terjadi. Ketika hanya Pak Edi, Pak Heru, aku, dan tentunya, the Wonder Women, the one only, you.

Kau bener-bener mengajari banyak hal. Dari aku yang seorang mahasiswa matematika yang bingung apa hal yang dapat kulakukan untuk diterapkan didunia kerja. Hingga akhirnya kau membuatku sadar. Bahwa pekerjaan itu ada untuk diselesaikan. Perlu belajar lagi, memahami apapun yang selalu dinamis, dan tentunya menyelesaikan dengan tepat waktu dan penuh tanggung jawab.

Kau mengajari ku arti teamwork. Bahwa pekerjaan tidak bisa diselesaikan sendirian. Semua perlu kerjasama meskipun itu tanggungjawab pekerjaan dari masing-masing, namun dukungan yang lain harus selalu membantu.

Ketika lembur, makan bareng, sampai pesen grabfood dan makan bersama. Semua begitu saja berlalu. Sering dikejar deadline pekerjaan, hingga ingin mengisi waktu luang dengan membuat video parodi - yang saat ini tidak pernah terlaksana - wacana.

Namun, dirimu menjadi PNS bukanlah wacana. Hari itu datang. Dan hari itu adalah hari ini.

Aku tidak bisa memberikan materi kepada mu.

Karena bagi ku, kamu lah materi itu sendiri.

Kamu terbaik. Mutiara. Berlian. Atau apapun yang indah dah berharga. Pun semua itu hanya sebuah gambaran, dan dirimu adalah lebih dari itu.

Mbak Alit

Semoga kamu dapat bekerja dan beribadah di tempat baru.

Semoga kita tetap menjadi seperti ini dalam hubungan.

Berkat kau, aku mengenal teman-teman 7 RS.

Aku tidak bisa sepenuhnya bilang bahwa ini karena tuntutan pekerjaan. No.

Ini adalah takdir.


Jika engkau tidak hamil Jelita, jika perencanaan sebelum aku ada di RSJD Surakarta tidak dibuat, maka aku tidak akan bertemu dan langsung akrab dengan teman-teman 7 RS.

So ?

Ya ini adalah takdir.

Kita dipertemukan, dan kita dipisahkan.
Saat ini. Hari ini.

Mbak Alit,

Kita hanya dipisahkan tempat. Bukan dipisahkan waktu dan dimensi.

Semoga sehat selalu.

Pesanku Mbak

"Kita kerja untuk keluarga, jangan lupa bahwa kita dibutuhkan keluarga kita, dan perusahaan hanya salah satu jalan untuk rejeki Allah yang diberikan"

"Keep healthy. Bekerja cerdas, bukan bekerja keras. Disiplin, dan tetap fokus"

Aku selalu mendoakan mu.

Salam sehat

Jam Sekarang